Dapat Adipura, Masih Banyak Wilayah Kumuh dan Kotor di Banjarmasin

Setelah 20 tahun menunggu, warga Banjarmasin mendapat ‘kado’ trofi Adipura. Ibu kota Kalsel ini dinobatkan sebagai salah satu kota besar tebersih di Indonesia.

Benarkah kota ini sudah benar-benar bersih? Akademisi Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjary, Banjarmasin, M Usaib Asa’ad menilai masih banyak wilayah kumuh, yang tentu saja kotor. Dia juga menilai penataan keindahan kota ini masih semerawut.
Tak hanya itu, berdasar pantauan BPost, kesadaran warga ikut menjaga kebersihan juga terbilang tidak berubah. Masih rendah. Kurang terpengaruh. Tebaran sampah yang dibuang sembarangan, tetap mudah ditemukan di beberapa lokasi.
Kebersihan memang ada, tetapi lebih banyak ditemukan di lokasi-lokasi yang menjadi titik penilaian oleh tim Adipura.
Salah satu contoh kurang pedulinya warga itu terjadi di kawasan tempat pembuangan sampah (TPS) di kawasan Jalan Belitung Darat, Jumat (14/12) siang.
Seorang perempuan yang mengaku bernama Uni dengan santainya membuang plastik berisi sampah dari sepeda motor yang dikendarainya ke TPS yang sudah ditutupi terpal.
Sesuai Perda (peraturan daerah), warga Banjarmasin dilarang membuang sampah pada siang hari.
Tindakan Uni dipergoki seorang petugas kebersihan, M Zaini. Pria itu langsung menghentikan motor Uni dan memintanya mengambil bungkusan sampah yang telah dibuang. Sempat terjadi perdebatan karena Uni berdalih tidak mengetahui aturan tersebut.
“Saya sejak Subuh membersihkan tempat ini tetapi Ibu seenaknya membuang sampah. Ibu bisa juga disidang. Ada aturannya,” tegas pegawai honor Pemko Banjarmasin itu.
Sumber: 
http://banjarmasin.tribunnews.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Nama-nama Mesjid di Banjarmasin

Sejarah panjang RUMAH Anno 1925 di Banjarmasin

Pengertian Dari Margin of error