Ada Kampung Sasirangan kah...ayonah kita bejalanan meliatinya...

Sasirangan adalah kain tradisional khas Kalimantan Selatan. Biasanya ini menjadi cinderamata favorit para turis yang berkunjung ke Kalimantan Selatan. Mau tahu dimana pusat penjualannya? Di sini tempatnya, di Kampoeng BNI Sasirangan Banjarmasin atau sering disingkat Kampung Sasirangan.
Lokasinya di Jalan Seberang Masjid, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di sini ada banyak toko yang menjual sasirangan dalam berbagai varian. Ada yang berupa kemeja, kaus, dompet, gantungan kunci, sandal, taplak meja, tempat tisu, kopiah, jilbab, dan sebagainya.
Di sini juga ada beberapa perajinnya. Mereka mengolahnya di rumah-rumah warga. Namun sayangnya, di sini hanya ada satu toko yang perajinnya mengolah langsung di rumah warga dekat toko tersebut. Sementara perajin di toko-toko lain tersebar di berbagai tempat di kota ini.
Salah satu penjualnya adalah Maryati. Dia memiliki beberapa perajin yang bekerja di rumahnya di kawasan Sungai Andai, Banjarmasin. Dia menjual kain sasirangan dalam berbagai motif dan beragam harga.
"Di sini macam-macam motifnya. Ada gigi haruan, jumputan, dan sebagainya," ujarnya.
Ada juga yang model gradasi alias motif tradisionalnya dipadukan dengan motif kreasi seperti laba-laba, bunga, dan sebagainya. "Yang motif gradasi ini lebih disukai pembeli. Biasanya anak muda yang suka karena motifnya lebih bervariasi dan menarik," ujarnya.
Harganya berkisar antara puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Semua tergantung bahannya.
"Kalau bahan katun ada yang Rp 85.000, Rp 90.000 per dua meter. Kalau yang lebih bagus lagi bahan sutra harganya Rp 250.000," jelasnya.
Pembelinya pun dari berbagai kalangan. Tak hanya turis lokal, namun juga dari luar Kalimantan Selatan. "Dari Jawa, Batam, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia sering belanja sasirangan di sini," katanya.
Penjual sasirangan lainnya, H Maskur tak hanya menjual baju atau kain sasirangan meteran, namun ada juga suvenir seperti tempat tisu, taplak meja, dompet, peci, sandal, dan sebagainya. Harga yang dipatoknya pun beragam. Mulai dari Rp 10.000 hingga ratusan ribu rupiah.
Tiap hari ada saja pembeli di sini. Mereka biasanya berbelanja untuk oleh-oleh.
Emi, misalnya yang sengaja kemari untuk berburu suvenir. Dia memborong banyak barang berbahan sasirangan seperti dompet dan sandal.
"Mau saya jual lagi di pameran. Biasanya, kalau yang khas tradisional begini laku dibeli turis," katanya.
Lain lagi dengan Yadi yang dari Jawa. Dia memborong beberapa lembar sasirangan serta suvenir berbahan sasirangan lainnya. Katanya, buat oleh-oleh untuk teman dan keluarganya di Jawa.
Lokasi ini cukup ramai dikunjungi wisatawan di saat-saat tertentu. Biasanya di saat hari libur.
Lokasinya mudah dijangkau. Jika bingung, bisa naik angkot dengan tarif Rp 3.000 dari terminal induknya di Pasar Sentra Antasari jurusan Pasar Lama, turun saja di perempatan lampu merah dekat pasar itu, setelah itu Anda bisa berjalan kaki sebentar menuju ke Kampung Sasirangan karena lokasinya bersebelahan dengan Pasar Lama.
Mau lebih nyaman dan langsung ke tujuan, bisa naik taksi argo. Dari arah mana pun, tinggal bilang saja mau ke Kampung Sasirangan, biasanya akan diantarkan langsung ke tujuan.
Sumber:http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/05/31/kampung-sasirangan-tempatnya-belanja-kain-sasirangan-di-banjarmasin?page=3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Nama-nama Mesjid di Banjarmasin

Sejarah panjang RUMAH Anno 1925 di Banjarmasin

Pengertian Dari Margin of error